Format acara adalah presentasi suatu program siaran; misalnya: format
talkshow, format reportase, variety show, musik, sinetron drama, acara komedi,
klips video, dan seterusnya. Penata program harus jeli memperhatikan apa yang
disenangi penonton, selain kapan penonton biasa duduk di depan pesawat
televisi. Pola acara adalah susunan mata acara yang memuat penggolongan, jenis,
hari, waktu, dan lamanya serta frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu
periode tertentu sebagai panduan dalam penyelenggaraan siaran.
Acara siaran adalah program siaran, jadwal, rencana siaran dari
hari ke hari dan dari jam ke jam. Format acara Televisi adalah sebuah
perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan
kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria yang
disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Askurifai Baksin
menegaskan, Kemajuan dan keragaman program acara televisi memang menjadi hal
urgen di negara kita. Program acara yang sudah ada harus dikembangkan secara
baik agar televisi yang kini hampir dimiliki oleh seluruh masyaraat Indonesia
tidak hanya menjadi sarana hiburan, tapi juga sarana pendidikan dan penegakan
moral. Program acara televisi hendaknya tidak kebablasan, tidak menimbulkan
kesan menjijikan dan nyindir. Program acara di stasiun tv seharusnya menjadi
tontonan cerdas baik secara materi
maupun tampilan.
Ada lima hal yang harus diperhatikan
dalam menyiapkan program siaran televisi :
1.
Pola siaran
2.
Arahan pola siaran
3.
Perubahan pola acara
4.
Bahan program
5.
Sistem penempatan program siaran
Format acara
Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang
akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam
berbagai kriteria yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara
tersebut
Perbedaan antara program acara News dan Art. JB. Wahyudi dalam Askurfiai Baksin membagi menjadi dua bagian perbedaan mendasar antara Karya Artistik dan Jurnalistik
Perbedaan antara program acara News dan Art. JB. Wahyudi dalam Askurfiai Baksin membagi menjadi dua bagian perbedaan mendasar antara Karya Artistik dan Jurnalistik
.
Karya Artistik:
1.
Sumber : ide
/gagasan
2.
Mengutamakan
keindahan
3.
Isi pesan bisa
fiksi maupun nonfiksi.
4.
Penyajian tidak terikat waktu
5.
Sasaran :
kepuasan pemirsa
6.
Memenuhi rasa
kagum
7.
Improvisasi
tidak terbatas
8.
Isi pesan
terikat pada kode moral
9.
Mengutamakan
bahasa bebas (dramatis)
10.
Refleksi daya
khayal kuat
Karya
Jurnalistik
1.
sumber :
permasalahan hangat
2.
Mengutamakan
kecepatan/aktualitas
3.
Isi pesan harus
actual
4.
Penyajiann
terikat waktu
5.
Sasaran : kepercayaan
& kepuasan pemirsa
6.
Memenuhi rasa
ingin tahu
7.
Improvisasi
terbatas
8.
Isi pesan
terikat pada kode etik
9.
Menggunakan
bahasa jurnalistik (ekonomi kata
dan bahasa)
10.
Refleksi
penyajian kuat[1]
Wibowo (2007, 53-225) mengatakan
bahwa format acara televisi dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut
: Program seni Budaya Program seni budaya termasuk produksi karya artistik
dalam produksi program televisi. Ada berbagai macam materi produksi seni
budaya. Secara garis besar materi produksi seni budaya dibagi menjadi dua,
yaitu seni pertunjukan dan seni pameran. Yang termasuk dalam seni pertunjukan,
antara lain seni musik, tari, dan pertunjukan boneka dengan segala macam
jenisnya. Seni musik misalnya, dapat berupa konser musik, gamelan, jazz, konser
musik klasik atau pergelaran musik daerah. Program Talk Show Program wicara di
televisi, atau biasa kita sebut The Talk Program, meliputi banyak format,
antara lain, kuis, interview (wawancara) baik di dalam studio maupun di luar
studio dan diskusi panel di televisi. Semua memang dapat disebut Program Wicara
The Talk Program.
Program Berita Dalam pengertian
sederhana program news berarti suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian
yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui
media secara periodik. Pengertian penyajian fakta dan kejadian di dalam berita
bersifat objektif. Liputan gambar dari kejadian biasanya diambil dengan
memperhatikan hal-hal yang sekiranya tidak terlalu membuat shock. Namun,
objektivitas semacam ini masih tergantung subjektivitas peliput.
Acara televisi atau program televisi
merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi.
Secara garis besar, program TV dibagi menjadi program berita dan program
non-berita.
Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan
bentuk jadi (format) teknis atau berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis
merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi
seperti gelar wicara (talk show), dokumenter, film, kuis, musi, dll.
Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain
berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program
televisi berbentuk berita secara garis besar digolongkan ke dalam warta penting
(hard news) atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja
terjadi dan warta ringan (soft news) yang mengangkat berita bersifat
ringan.
Pengaturan penayangan program televisi di sebuah
stasiun televisi biasanya diatur oleh bagian pemrograman
siaran atau bagian
perencanaan siaran. Pada umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal
penayangan satu program televisi berdasarkan perkiraan kecenderungan menonton
peminat program tersebut. Misalnya, pengaturan jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan kecenderungan peminat penonton
siaran berita.
Keberhasilan sebuah program TV saat ini diukur
oleh tingkat konsumsi program tersebut oleh pemirsa atau biasa disebut
pemeringkatan. Pengukuran peringkat dilakukan oleh lembaga riset yang
menempatkan alat bernama "people meter" pada beberapa responden.[2]
DRAMA
(Fiksi)
Format acara televisi yang diproduksi dengan kreatifitas imajinasi
dari kisah drama atau fiksi yang
direkayasa dan dikreasikan ulang. Format tersebut merupakan interpretasi kisah
kehidupan yg diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sebuah adegan.
Adegan-adegan tersebut adalah penggabungan antara realitas kehidupan dengan imajinasi para pembuatnya.
Adegan-adegan tersebut adalah penggabungan antara realitas kehidupan dengan imajinasi para pembuatnya.
1.
drama
percintaan
2.
tragedy
3.
horror
4.
komedi
5.
legenda
6.
aksi
NON
DRAMA (Non Fiksi)
Format acara televisi yang diproduksi melalui proses pengolahan
imajinasi dari realitas kehidupan nyata tanpa harus diinterprestasi ulang dan
tanpa menjadi dunia khayalan.
Format tersebut bukan sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya.
Dengan pengartian bahwa non drama adalah merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik.
Format tersebut bukan sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya.
Dengan pengartian bahwa non drama adalah merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik.
1.
Talkshow
2.
Konser
3.
variety
show
BERITA
(News)
Format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan
fakta atas kejadian atau peristiwa yang berlangsung pada kehidupan nyata. Format ini memerlukan
nilai2mfaktual dan aktual yg disajikan dengan ketepatan serta kecepatan waktu
dimana sifat liputan independen sangat dibutuhkan.[3]
Perumpamaan Contoh di salah satu Stasiun
Televisi di Indonesia
Jadwal Acara RCTI
00:30 Seputar
Indonesia Malam
01:00 Highlight
UEFA Champions League
01:30 Kemilau
Cinta Kamila
04:00
Assalamu'alaikum Ustadz
04:30 Seputar
Indonesia Pagi
06:00 Go Spot
07:30 Dahsyat
11:00 Intens
12:00 Seputar
Indonesia Siang
12:30 Sinema
Siang
14:30 Cek &
Ricek
15:30 Tom And
Jerry
16:00 Silet
17:00 Seputar
Indonesia
17:30 Target
Operasi
18:00 Mega
Sinetron : ISKUL
19:30 Sinetron
: Yusra Dan Yumna
21:30 Mega
Konser : Rock In Dance Persembahan Nexian
23:30 BOM :
Speed[4]
BAB III
KESIMPULAN
Format acara adalah presentasi suatu
program siaran; misalnya: format talkshow, format reportase, features, variety
show, musik, sinetron drama, acara komedi, klips video,dan seterusnya.
Kerja kreativitas dalam memproduksi sebuah acara dikerjakan oleh
sebuah tim, bukan individu. Dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam
memproduksi sebuah acara. Baik dalam memproduksi berita maupun jenis acara
hiburan. Berita sudah tidak bisa dipungkuri, bakal diproduksi oleh setiap
stasiun televisi. Eksistensi sebuah stasiun televisi di Indonesia bertolak pada
sebuah sajian berita televisi. Tim News atau divisi pemberitaan mengutamakan
aktualitas yang tinggi dan kecermatan. Penonton butuh berita yang aktual,
faktual dan dapat dipercaya. Para jurnalis televisi beradu cepat dalam
menghasilkan berita, bersaing satu tim peliputan berita stasiun televisi lain.
Dalam peliputan berita dibutuhkan tim redaksi yang menjungjung tinggi
integritas sebuah informasi.
Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan
bentuk jadi (format) teknis atau berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis
merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi
seperti gelar wicara (talk show), dokumenter, film, kuis, musi, dll.
Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain
berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program
televisi berbentuk berita secara garis besar digolongkan ke dalam warta penting
(hard news) atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja
terjadi dan warta ringan (soft news) yang mengangkat berita bersifat
ringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar